Selasa, 22 Januari 2013

PENYEBAB PORI-PORI KULIT MEMBESAR


Meski penampilan wajah sudah di-make-up  sempurna dengan alas bedak, bedak, dan sebagainya, tetapi pori-pori yang besar kadang tetap terlihat. Menutupinya dengan make-up bukan jalan keluar terbaik, alih-alih ingin terlihat cantik, yang terjadi malah timbul masalah-masalah lain di kemudian hari. Anda tentu sudah tahu kalau pori-pori yang tersumbat bisa menimbulkan sel-sel kulit mati yang menumpuk, komedo, dan juga mengundang jerawat.

Masalah pori secara garis besar dibedakan menjadi dua. Yang pertama, pori besar (large pore), dan pelebaran pori (enlarged pore). Pori besar pada umumnya terdapat pada jenis kulit berminyak (oily skin) dan kulit kombinasi, terutama pada daerah T (misalnya area hidung dan dahi).

Pori-pori kulit yang membesar serta kulit yang terlihat berminyak merupakan masalah yang umum terjadi pada usia-usia produktif. Hal ini berkaitan dengan produksi hormon androgen yang memicu meningkatnya produksi kelenjar minyak pada kulit. Inilah yang akhirnya diikuti dengan pelebaran pori-pori kulit.

Sedangkan pelebaran pori (enlarged pore) terjadi pada proses penuaan secara alami, dimana kulit menjadi mengendur dan akibat gaya gravitasi pori menjadi “tertarik” ke bawah sehingga tampak lebar. Bayangkan saja jika sebuah spons kita tarik, porinya tampak jelas, bukan? Di samping hal alami seperti itu, produk-produk kosmetik yang tidak tepat juga dapat merangsang pelebaran pori-pori.
Ada juga proses yang tidak alami, yang justru merupakan “kesalahan” kita dalam merawat wajah. Misalnya, bila terlihat ada komedo, biasanya kita malah terpancing untuk memencetnya. Bila tidak diatasi dengan antiseptik yang baik dan teknik yang benar, pori-pori pun terlihat lebih jelas.

Belum lagi saat kita mencuci wajah dan menggunakan handuk, biasanya supaya terasa lebih bersih, kita menggosok wajah keras-keras. Arah gosokannya pun dari atas ke bawah, yang mendukung gaya gravitasi. "Itu sebabnya, dalam praktek keseharian, saya tidak pernah lupa untuk selalu mengingatkan pasien bahwa wajah kita bukan WC atau baju yang saat membersihkannya harus digosok keras-keras," jelas dr Trifena, Msi (Herb.Est)  dari Rafa Health & Beauty Life Style.

Penyebab paling parah pada kasus pelebaran pori adalah kebiasaan memencet jerawat yang menyebabkan berbagai kerusakan, antara lain hiperpigmentasi dan scar acne  (bopeng/jerawat). Jadi, bila kita ingin menangani pori besar, ingatlah hal-hal di atas. Identifikasi apa penyebabnya, karena penanganan masing-masing masalah jelas berbeda.

Berbagai merek kosmetik terkenal menawarkan produk yang dapat mengecilkan pori-pori kulit, namun perlu diingat bahwa perawatan kulit bukanlah hal yang instan, butuh waktu yang cukup lama serta perawatan yang teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Masalah pori-pori kulit yang besar dapat ditangani secara simultan dengan pemakaian teratur produk-produk perawatan wajah (sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ahli), dikombinasikan dengan perawatan pengelupasan secara kimiawi (chemical peeling), mikrodermabrasi, dermaroller, atau dengan menggunakan tindakan khusus seperti laser dan teknik bedah kulit (misalnya subsicion).

Di luar perawatan-perawatan tersebut, mereka yang memiliki masalah pori-pori kulit yang besar dianjurkan untuk menggunakan kosmetik bebas minyak dan non-komedogenik, teratur membersihkan wajah, serta jangan lupa menggunakan astringent.
Untuk bahan alami yang dapat memperingkas pori dan menghaluskan pori, drTrifena yang merupakan lulusan magister Herbal Estetik Universitas Indonesia menyarankan penggunaan asam dari jeruk nipis, apel, sari tebu, dan susu. Namun, harus diperhatikan juga cara penggunaan dan aplikasinya, jangan sampai menyebabkan iritasi pada kulit.
(Tabloid Nova)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar