Kamis, 15 November 2012

JANGAN ANGGAP ENTENG NYERI SENDI


Timbulnya nyeri pada persendian kemungkinan disebabkan karena kegagalan mekanis atau peradangan oleh infeksi, penyakit atau sebab lain. Oleh karena itu, jangan pernah meremehkan keluhan nyeri sendi yang menimbulkan kekakuan gerak dan nyeri yang menyebar luas.
Secara umum Nyeri sendi dibagi menjadi tiga jenis, yakni:
  1. nyeri sendi saja yang gejalanya hanya rasa pegal-pegal, nyeri sendi non inflamasi,
  2. nyeri sendi yang disertai gangguan gerak tapi tidak disertai peradangan yang nyata. Biasanya ini adalah nyeri sendi akibat pengapuran atau faktor usia.
  3. nyeri sendi yang disertai peradangan nyata, yakni ada bengkak, rasa panas, dan kemerahan. Nyeri sendi ini perlu diwaspadai. Nyeri sendi tersebut merupakan gejala dari Artritis Reumatoid (AR).


"Berbeda dengan rematik biasa, artritis reumatoid bukan diakibatkan gangguan pada persendia. Ini adalah penyakit autoimun, di mana sistem imun salah mengenal dan menyerang jaringan tubuh yang normal. Mula-mula hanya bengkak, lama kelamaan anggota tubuh menjadi bengkok hingga akhirnya cacat. 

Setiap keluhan nyeri sendi  harus ditanggapi serius. Nyeri sendi juga bisa disebabkan oleh penyakit di luar rematik, seperti penyakit leukimia atau lupus. 
Segera berobat ke dokter jika nyeri sendi sudah berlangsung terus menerus selama 6 minggu karena itu bisa jadi gejala AR.


ARTRITIS  REUMATOID  BISA  TIMBULKAN CACAT

Artritis reumatoid sebenarnya berbeda dengan penyakit rematik. Penyakit ini merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan sendi kronik. Rematik akibat peradangan ini sampai sekarang tidak diketahui penyebabnya. Peradangan yang terjadi pada penyakit AR menyebabkan distorsi pada sendi dan menurunkan fungsi, yang disertai rasa nyeri, kaku dan pembengkakan dan akhirnya mengarah pada kerusakan sendi yang tidak dapat diperbaiki dan kecacatan.

Ada dugaan karena faktor genetis, namun ada juga yang menyebutkan karena infeksi dan faktor lingkungan yang merangsang sistem imun untuk menyerang jaringan tubuh yang normal.

Sampai saat ini, para ahli masih terus mencari apa penyebab penyakit yang bisa menimbulkan kecacatan ini. 
Penyakit AR tidak bisa dianggap remeh karena bisa merusak tulang rawan, tulang, tendon dan ligamen sendi yang terkena. Penderita penyakit AR juga sering mengalami deformasi sendi sehingga kehilangan mobilitasnya. Di Indonesia, jumlah penderita AR diperkirakan sekitar 0,1-0,3 persen dari jumlah penduduk dan lebih banyak menyerang orang dewasa dan wanita.

Gejala utama penyakit ini selain bengkak dan kemerahan adalah nyeri pada banyak sendi. Kebanyakan sendi yang diserang simetris atau kiri kanan. Misalkan pundak kiri dan kanan atau kedua bagian tangan.,Ciri khas lainnya adalah adanya benjolan-benjolan (nodul rematik) serta rasa kelelahan.
Meski jumlah penderita AR sedikit, namun penyakit ini sangat progresif dan paling banyak menyebabkan kecacatan. "Kerusakan sendi sudah mulai terjadi pada 6 bulan pertama dan jika tidak diobati bisa terjadi cacat dalam 2-3 tahun.

Pengobatan utama penyakit AR adalah untuk memperbaiki fungsi sendi, mencegah kecacatan dan disabilitas. Belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini, obat yang sekarang ada hanyalah untuk mengurangi gejala dan mencegah perjalanan penyakit.
Pengobatan dini terbukti dapat mencegah perburukan penyakit AR. Karena itu masyarakat diharapkan mewaspadai gejala awal penyakit AR.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar