Jumat, 10 Oktober 2014

REMATIK TIDAK SAMA DENGAN ASAM URAT?

Apa  itu  Rematik?
Setiap kondisi yang disertai rasa nyeri dan kekakuan pada sistem  otot rangka dan persendian (muskuloskeletal) disebut Rematik, termasuk di antaranya penyakit jaringan ikat (penyakit kolagen). Sementara istilah artritis, umumnya digunakan apabila sendi menjadi  tempat utama penyakit rematik. Misalnya, apabila sendi  pergelangan tangan terasa sakit, maka itu disebut artritis.
Reumatologi  adalah ilmu yang mempelajari  penyakit sendi, termasuk penyakit arthritis. Reumatologi merupakan  salah satu subbagian  dari ilmu penyakit dalam. Hingga saat ini  dikenal lebih dari seratus macam  penyakit  sendi  yang  sering  kali  memberikan  gejala  yang  hampir  sama. Oleh sebab itu, diperlukan pendekatan  diagnostik yang cermat agar  diperoleh  diagnosis  yang  tepat, sehingga penanganannya pun  lebih  terarah.
Penyakit  rematik  dapat  menyerang  semua umur, tetapi frekuensinya berbeda-beda pada berbagai kelompok umur. Misalnya, osteoartritis  lebih  sering  terjadi  pada usia  lanjut. Sementara, lupus  eritematosus  sistemik  (LES)  lebih banyak terjadi  pada wanita  usia  muda.

Apa  itu  Asam  Urat?
Setiap  hari, sel-sel tubuh kita  mengalami perombakan. Sel-sel  yang  sudah lama atau aus  diganti  dengan sel-sel baru.  Di dalam  sel-sel  tubuh terdapat  inti  sel  yang  terdiri  dari deoxyribonucleic  acid  (DNA)  dan  ribonucleic  acid  (RNA). Inti sel  inilah  yang mengatur  semua  kegiatan  sel-sel  tubuh  kita.
Saat  perombakan DNA  dan  RNA  berlangsung, terbentuklah senyawa-senyawa  purin (adenin dan guanin), yang dalam proses selanjutnya  akan terbentuk  asam  urat  dari  senyawa purin  tersebut.
Selain berasal  dari luar tubuh, asam urat juga bisa dihasilkan langsung  oleh tubuh dengan zat  perantara lain.  Jika pembentukan asam urat  ini terlalu banyak  sementara  pembuangannya melalui ginjal terlalu sedikit, maka akan terjadi peningkatan  kadar asam urat di dalam darah melebihi  batas  normal ( pada wanita bila lebih dari 6 mg/dl, pria bila lebih dari 7 mg/dl).
Apabila kadar  asam  urat  di dalam  darah melebihi  batas  normal  dalam kurun  waktu  yang cukup lama, maka akan mempermudah terjadinya  serangan  artritis  gout  atau yang lebih dikenal  masyarakat awam  dengan  encok. Disamping itu, kadar  asam  urat  yang berlebihan  merupakan  salah satu faktor risiko  terjadinya  serangan  jantung  koroner  dan  stroke, serta  mempermudah  terbentuknya  batu ginjal  jenis  batu asam urat.

Gejala  Klinis Rematik
  • -        Nyeri  sendi , merupakan  keluhan utama  penderita  rematik.  Pada artritis  rheumatoid (peradangan  sendi  yang bersifat  menyeluruh  dan  berlangsung lama), nyeri  yang  paling  berat biasanya  terjadi  pada pagi hari  dan akan membaik  pada siang  hari, serta sedikit lebih berat pada malam hari. Pada  Osteoartritis (penyakit  kerusakan tulang  rawan  sendi), nyeri  paling berat terjadi pada malam hari, sedangkan  pagi hari terasa  lebih ringan  dan membaik pada  siang hari. Sementara pada artritis  gout, nyeri yang terjadi  biasanya  berupa  serangan yang hebat pada  saat bangun  pagi. Sedangkan, malam hari  sebelumnya, penderita  malah  tidak  merasakan apa-apa. Nyeri ini  biasanya  akan  hilang  sendiri  dan  sangat  mudah  diobati.
  • -        Kaku  sendi.  Penderita sukar  menggerakkan  sendi. Hal ini biasanya  disebabkan  oleh  desakan  cairan  yang berada  di sekitar  jaringan  yang  mengalami  peradangan. Kaku  sendi  semakin nyata pada  pagi hari  atau  setelah  istirahat. Namun, setelah  digerak-gerakkan, cairan  sendi  akan  menyebar  dari  jaringan  yang  mengalami  inflamasi  dan  penderita  merasa  terlepas  dari  ikatan. Lama  dan  beratnya  kaku  sendi  pada  pagi  hari  atau  setelah  istirahat  sesuai  dengan  berat ringannya  inflamasi  sendi.
  • -        Bengkak  sendi, terjadi  perubahan  warna, bentuk, atau posisi  struktur  ekstremitas (anggota  gerak  tubuh). Hal ini tentu akan  mennganggu aktivitas sehari-hari.