Rabu, 09 Mei 2012
HATI HATI MEMAKAI PEMUTIH WAJAH
Hampir semua perempuan ingin memiliki kulit wajah yang putih dan bersinar. Untuk mewujudkan keinginannya itu, banyak dari mereka yang tidak segan-segan bereksperimen menggunakan beragam produk pemutih wajah. Jika Anda ingin memutihkan kulit yang aman, pergilah ke dokter ahli. Namun, jika Anda memilih menggunakan produk pemutih, bersiaplah menghadapi efek negatifnya. Sayangnya, lebih banyak perempuan Indonesia yang memilih memutihkan kulit dengan menggunakan produk pemutih yang tersedia di pasar. Padahal, banyak hasil penelitian dan peringatan yang menyebutkan bahwa penggunaan pemutih wajah bisa memberikan dampak yang buruk pada kesehatan kulit, mulai dari iritasi, hingga yang paling berbahaya, memicu terjadinya kanker kulit. Beberapa kandungan pemutih yang dianggap berbahaya dan telah ditolak BPOM antara lain merkuri (Hg), zat warna berbahaya (Rhodamine B pewarna tekstil), cloquinol, dan vioform. Kandungan merkuri inorganik dalam krim pemutih disebutkan Eddy bisa menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama. Meskipun hanya dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, masuk sistem saraf tubuh, sehingga menimbulkan keracunan kulit, serta gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, autis, gangguan penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataxia), dan gangguan emosi. Apalagi, kandungan merkuri yang masuk dalam tubuh itu sangat sulit dibuang. Merkuri hanya bisa dibuang setelah selama 27 tahun mengendap di tubuh. Selepas beberapa kandungan tersebut dilarang, para produsen pemutih kulit mulai mengaplikasikan kandungan baru yang dianggap lebih aman seperti AHA, hydroquinone, kojic acid, fennel, willow bark dan VCPMG dan tretinoin. Ada juga pemutih yang menggunakan zat glycolic acid, dan retinol. Namun, kandungan zat tersebut pun harus dibatasi jumlahnya. Dosis hydroquinone yang diizinkan saat ini misalnya, maksimal hanya 2%, sementara tretinoin lazimnya 0,05% untuk produk pemutih cair, dan 0,1% krim, dan 0,25% untuk gel. Memilih produk pemutih yang aman 1. Lihat kandungan dan dosis zat kimia dalam produk tersebut, apakah cukup aman untuk kulit atau tidak. 2. Perhatikan jenis produknya. Pada dasarnya penggunaan produk pemutih juga tergantung dari jenis kulit Anda. Jika kulit Anda kering, maka sebaiknya gunakan pemutih berbentuk krim, sedangkan jika kulit Anda berminyak, maka gunakan pemutih jenis lotion. 3. Sebelum menggunakannya di wajah, tes dulu di belakang telinga Anda. Karena daerah inilah yang memiliki indikasi jenis kulit yang sama dengan kulit wajah. Jangan mencobanya di punggung tangan seperti yang selama ini banyak diinformasikan. Karena jenis kulit tangan berbeda dengan jenis kulit wajah. 4. Pilihlah pemutih yang tidak menggunakan parfum atau pengharum, bagi Anda yang alergi akan sesuatu. 5. Jangan pernah menggunakan produk pemutih yang berbahan dasar zat kimia lebih dari tiga bulan. Karena setelah melewati tahap tersebut, proses regenerasi atau perbaikan kulit akan lebih sulit. 6. Pemakaian produk pemutih hanya untuk mengembalikan kulit yang menghitam karena terkena sinar matahari atau karena kehamilan (melasma, atau berubah warna karena kulit mengembang). Jika kadar kandungan zat tersebut melebihi dosis, bisa berbalik merusak kulit. Misalnya, kandungan hydroquinone berlebihan bisa meng-akibatkan kanker kulit. Ibarat api, kecil menjadi teman, namun ketika besar bisa menjadi lawan. Yang paling penting adalah pemakaian produk pemutih berbahan kimia tertentu jangan pernah melewati batas waktu selama tiga bulan. Karena jika masa tersebut terlewati, selain akan menjadi ketergantungan, efeknya pun akan lebih besar bagi kulit. Hal itu terjadi karena kerja pertama pemutih kulit adalah menghancurkan epidermis atau lapisan kulit teratas dari wajah. Krim pemutih juga sering dipakai untuk menghilangkan flek-flek hitam akibat terlalu sering terpanggang matahari. Namun, jika krim ini bertabrakan dengan sinar matahari dapat menimbulkan iritasi atau malah membuat kulit semakin hitam. Perhatikan jenis kulit Sebelum memutuskan menggunakan produk pemutih, sebaiknya Anda mengenali jenis kulit Anda. Jenis kulit juga menentukan tingkat efektivitas pemakaian produk pemutih dan efek yang ditimbulkannya. Bagi Anda yang memiliki jenis kulit kering, sebaiknya menggunakan produk pemutih berbentuk krim, sedangkan untuk kulit berminyak pilihlah produk pemutih yang berbentuk lotion. Selain jenis kulit,sebaiknya pilihlah produk pemutih yang menggunakan kandungan alami yang pastinya akan lebih aman bagi kulit, seperti pemutih yang menggunakan kandungan vitamin C. Produk semacam ini sudah banyak dipasarkan. Lemon dipilih sebagai bahan dasar utama produk pemutih tertentu, karena mengandung lebih banyak vitamin C per gramnya dibandingkan jenis buah lain dalam kategori keluarga jeruk. Sejak dulu, lemon juga sering digunakan oleh masyarakat tradisional untuk mengatasi masalah gusi berdarah dan pemutih. Bahkan, jus lemon juga banyak digunakan untuk menghilangkan noda pada pakaian dan bleaching rambut bagi para perempuan Eropa. Kandungan Vitamin C dalam pemutih merupakan kandungan yang paling aman dibandingkan zat lainnya. Vitamin C juga cenderung minim menimbulkan efek iritasi pada pemakainya.
Senin, 07 Mei 2012
Menghasilkan Uang dari Bisnis Online
Buat teman-teman yang ingin penghasilan sampingan 400.000- 1 juta perhari, segera lihat disini:http://www.jutawan-net.com
Maag, Obat Antasida
OBAT ANTASIDA
Saluran Cerna berfungsi untuk menyerap zat makanan, zat-zat penting, garam dan air serta mengeksresi bagian makanan yang tak diserap dan sebagian hasil akhir metabolisme
Saluran Cerna berfungsi untuk menyerap zat makanan, zat-zat penting, garam dan air serta mengeksresi bagian makanan yang tak diserap dan sebagian hasil akhir metabolisme
Proses Pencernan : proses penguraian dengan bantuan enzim, diubah protein, karbohidrat dan lemak menjadi bentuk yang dapat diserap.
Lambung:
tempat penampungan ingesta stlh ditelan tercampur dengan getah lambung---btk encer---dsbt chyme
Getah lambung:
Penyusun : air (99%), unsur organik yaitu pepsin, mucin, renin, lipase lambung, unsur anorganik yaitu Na+, K+, Ca++, Mg++, HPO4-, SO4- dan HCl
HCl (asam hidroklorida): asam lambung
- dihasilkan sel parietal klj fundica
- disekresi dlm bentuk H+ dan Cl-
- fungsi : mengubah pepsinogen jd bentuk aktifnya (pepsin)
- memberi suasan pH optimum bagi digesti protein
- mencegah fermentasi lambung
Pepsin:
- proteinase yg aktif bekerja pd pH 1,5-2,5 ---hidrolisa protein menjadi proteasa dan pepton
- Renin
- ensim proteolitik di lambung/abomasum yg menyebabkan air susu menjendal jika ada Ca++
Mucin:
ž dihasilkan klj. Cardiaca
ž mengurangi keasaman lambung
ž Melindungi mukosa lambung thd erosi oleh HCl yg banyak
Lipase lambung:
- utk hidrolisa lemak chymus lambung
- Sekresi getah lambung di bwh pengaturan sistem syaraf (sy. aferen + eferen –nya sy. vagus) dan pengaturan hormon lambung (gastrin)
Lambung-------Asam lambung meningkat -------------heartburn (nyeri ulu hati)
Antasid adalah senyawa yang mempunyai kemampuan menetralkan kelebihan produksi asam klorida (lambung) atau mengikatnya.
Sebagian besar antasid dianggap sebagai obat yang aman pada kehamilan. Tapi pemakaian yang berlebihan dapat menimbulkan masalah seperti gannguan produksi asam lambung.
ANTASIDA PADA KEHAMILAN
Refluks asam atau ‘nyeri uluhati’ (heartburn) yang terjadi selama kehamilan merupakan masalah yg sering dijumpai.
Penyebab:
Refluks lambung cenderung terjadi untuk pertama kalinya pada kehamilan karena adanya perubahan dalam traktus gastrointestinal bagian atas yang mencapai taraf maksimalnya pada kehamilan sekitar 36 minggu. Perubahan ini menyebabkan :
1. Sfingter esofagus distal yang tidak bekerja dengan
efektif.
2. Motilitas dan tonus lambung yang menurun.
3. Pengosongan lambung yang lambat
Relaksasi traktus gastrointestinal selama kehamilan disebabkan oleh perubahan hormonal:
- Peningkatan kadar progesteron
- Penurunan kadar motilin (hormon traktus gastrointestinal)
- Peningkatan kadar enteroglukolan (hormon traktus
Faktor yang meningkatkan keasaman lambung:
- Alkohol
- Kafein
- Hipoglikemia (melewatkan waktu makan)
- Asupan kalsium yang tinggi (termasuk penggunaan beberapa preparat antasid)
- Adrenalin/epinefrin (yang dilepaskan dalam keadaan marah)
Obat Antasid, mencakup:
* Natrium bikarbonat,
* Aluminium hidroksida
* Magnesium karbonat
* Natrium sitrat
* Garam Kalsium
* Alginates dan Dimetikon
* Preparat Campuran(magnesium trisilikat dan natrium bikarbonat, asam
alginat, aluminium hidroksida 100 mg, magnesium trisilikat 25 mg, dan
natrium bikarbonat 2 mmol).
* Obat Antagonis histamin 2 ( H2 ): Simetidin, Ranitidin, Famotidin, nizatidin
* Preparat Khelasi dan Pembentuk Ikatan –kompleks : Sukralfat
Kerja dan efek samping antasid:
Antasid mengurangi keasaman lambung dengan cara:
- Menetralkan isi lambung
- Meurunkan refluks dengan meningkatkan tekanan pada sfingter esogagus bagian distal.
- Dapat meningkatkan sekresi asam lambung shg memperburuk gejalanya atau memperbesar bahaya terjadinya aspirasi lambung.
Natrium bikarbonat,
- Bekerja cepat untuk menetralkan asam klorida dengan melepaskan karbondioksida.
- Senyawa ini yang dulu banyak digunakan tidak dianjurkan lagi, karena pelepasan CO2 ini menstimulasi produksi gastrin yang selanjutnya akan meningkatkan produksi asam lambung dan memperparah gejalanya. Karbon dioksida akan menimbulkan distensi (peregangan) lambung, sehingga meningkatkan rasa kembung dan memperparah refluks.
- Ibu hamil harus diingatkan bahwa penggunaan senyawa Natrium bikarbonat dapat memperparah gejala gangguan lambung dan bukan meredakannya.
- Kandungan natrium dalam senyawa antasid mungkin cukup tinggi untuk menaikkan tekanan darah atau memperburuk gejala edema.Jika ini terjadi. Tablet na bikarbonat harus digantikan dengan senyawa yang lain, misalnya tablet magnesium trisilikat. Ibu hamil dengan pre-eklampsia atau yang beresiko mengalami pre-eklampsia disarankan untuk menghentikan penggunaan antasid.
Magnesium karbonat dan magnesium hidroksida
- Obat ini sukar larut dalam air dan bereaksi dengan lambat dengan asam klorida lambung membentuk magnesium klorida yang tidak dapat larut. Magnesium trisilikat juga membentuk koloida silika yang menyerap/ mengadsorpsi pepsin dan memiliki kerja yang lebih panjang.
- Preparat ini dapat menimbulkan batu ginjal jika digunakan utk jangka lama.
- Semua senyawa magnesium memiliki efek furgatif (obat-obat pencahar)
Aluminium hidroksida
v Bekerja menetralkan asam klorida dan membentuk asam klorida yang tidak larut. Bentuk ini akan menyebabkan inaktivasi pepsin lewat proses adsorpsi.
v Senyawa aluminium menyebabkan konstipas dan memperlambat pengosongan lambung. Karena itu, obat tersebut biasanya tidak dianjurkan pada kehamilan ataupun laktasi.
v Aluminium akan mengikat fosfat dalam usus sehingga mengurangi absorpsi-nya. Pada wanita dengan risiko malnuttrisi, keadaan ini bisa menimbulkan osteoporosis.
Garam Kalsium
- Semua preparat ini cenderung untuk menstimulasi produksi asam lambung dan memperparah gejala gangguan lambung.
- Pemberian antasid yang mengandung kalsium untuk jangka waktu yang lama dapat menimbulkan kerusakan ginjal atau batu renal.
Alginates dan Dimetikon
- Merupakan unsur-unsur yang sering terdapat dalam preparat antasid.
- Unsur-unsur ini akan mengurangi flatulensi (pembentukan gas) dengan membentuk perintang dan meningkatkan adhesi isi lambung pada mukosa lambung.
- Campuran magnesium trisilikat dan natrium bikarbonat
- Campuran asam alginat, aluminium hidroksida 100 mg, magnesium trisilikat 25 mg, dan natrium bikarbonat 2 mmol.
Preparat campuran ini kerapkali digunakan karena:
- Efek aluminium yang menimbulkan konstipasi dan memperlambat peristaltik lambung diimbangi oleh efek magnesium.
- Magnesium meredakan gejala dengan segera, sementara efek aluminium berlangsung lebih perlahan dan lama.
Interaksi dengan Antasid:
Obat-obat kontrasepsi oral dan kebanyakan obat, absorpsinya akan diganggu oleh antasid dan salut enteriknya akan dirusak.
Kewaspadaan:
- Penggunaan antasid dalam waktu yg lama dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.
- Jika terdapat insufisiensi renal (seperti pada pre-eklampsia atau ISK yang berkali-kali) dapat menumpuk dan menyebabkan toksisitas.
- Penggunaan antasid pada ibu hamil lebih dari 3 bln dapat disertai dengan cacat lahir.
Obat Antagonis histamin 2 ( H2 )
(Simetidin, Ranitidin, Famotidin, nizatidin)
Banyak digunakan sebelum dilakukan anestesi obstetri
Penggunaan jangka panjang pada masa kehamilan dan laktasi tidak lazim dilakukan mengingat hasil penelitian pada binatang kurang menjamin keamanannya.
Umumnya hanya diberikan dalam trimester kedua dan ketiga.
Diserap dengan baik bila diberikan per oral. Efeknya akan terjadi dalm waktu 1 jam setelah pemberian.
ž Durasi kerjanya antara 4-13 jam. Dieliminasi oleh hati dan ginjal shg tidak cocok utk penyakit hati dan ginjal. Waktu paruhnya 2-2,5 jam
Kerja Antagonis H2:
ž Lewat reseptor H2, histamin bekerja meningkatkan sekresi gastrin yang mengandalikan motilitas dan sekresi lambung. Preparat antagonis H2 mengurangi pengeluaran asam.
ž Obat-obat ini merupakan preparat yang efektif dan umumnya ditoleransi dengan baik.
ž Pada pemakaian jangka panjang, insidens efek sampingnya hanya sekitar 3 persen.
Efek samping antagonis H2
ž Sistem Saraf Pusat :
- dapat mnyebabkan vertigo,
- rasa lelah yang akan menggangu kemampuan pasien dalam mengendalikan kendaraan,
- konfusi dan delirium.
ž Sistem Kardiovaskuler
Bila diberikan IV dapat menurunkan atau meningkatkan frekuensi
jantung, karena itu pemberian IV harus dilakukan lewat infus atau
penyuntikan yang lambat.
ž Gastrointestinal
Mual, kram lambung, konstipasi atau diare
Kerja Antiandrogen
- Dalam pemakaian jangka panjang, simetidin dan ranitidin dapat menimbul-
dara dan penurunan libido yang reversibel jika pemberian kedua obat tsb
dihentikan.
- meningkatkan sekresi prolaktin, karena itu simetidin tidak dianjurkan pada
masa laktasi.
- ES yang jarang terjadi:ruam kulit, kerontokan rambut, hipertermia, spasme
bronkus, nefritis intersttisialis, kerusakan hati dan sumsum tulang
Interaksi dengan Antagonis H2:
ž Obat-obat gol ini tidak diserap dengan baik jika diminum bersama antasid atau metoklopramid, harus diberikan dg interval 2 jam.
ž Konsentrasi alkohol dlm darah dapat meninggi.
ž Kebiasaan merokok akan mengurangi kesembuhan ulkus dan meningkatkan penguraian obat-obat antagonis H2 .
ž Simetidin akan menghambat metabolisme banyak obat di dalam hati. Obat-obat yang normalnya dieliminasi lewat metabolisme akan bertumpuk jika diminum bersama simetidin.
Preparat Khelasi dan Pembentuk Ikatan – kompleks (Sukralfat)
ž Preparat ini terdiri atas sukrosa tersulfatasi plus aluminium hidroksida
ž Kerja preparat ini : Terikat dengan bagian dasar ulkus dalam dinding
traktus gastrointestinal dan menghasilkan perlindungan fisik. Kerjanya ini
memungkinkan sekresi alami bikarbonat untuk membentuk kembali
gradien pH yg normal pada dinding usus.
ž Harus diminum dengan perut kosong (30 menit hingga 1 jam sebelum
makan atau 2 jam setelah makan), bila tidak, akan terikat dengan
protein dalam makanan dan bukan dengan dinding usus.Harus diminum
bersama air.
ž digunakan secara luas untuk kelainan refluks pada kehamilan
ž Bekerja secara efektif hanya jika isi lambung bersifat asam.
ž Sukralfat tidak diserap dan hanya memiliki beberapa ES: gangguan cerna,
mual, diarekonstipasi, mulut yang kering, punggung pegal, ruam kulit,
pruritus, vertigo dan rasa mengantuk (pernah dilaporkan).
ž KI pada gagal ginjal. Berinteraksi dengan obat lain , mengganggu penyerapan obat-obat lain sehingga pemberiannya harus berselang waktu 2 jam.
ž Preparat khelasi Bismuth tidak digunakan pada kehamilan karena adanya risiko aborsi.
Inhibitor pompa-proton (Omeprazole)
Omeprazole jarang digunakan pada kehamilan karena efek teratogeniknya.
Cara tepat mengusir pening
Dari sekian banyak gangguan kesehatan, sakit kepala mungkin merupakan penyakit paling umum. Tapi penyembuhannya sering kurang tepat. Hanya mengandalkan obat, padahal perlu penanganan sisi lain supaya nyeri kepala tidak mudah datang.
Paling tidak, 90% dari seluruh populasi manusia pernah sekali dua merasakan sakit kepala. Kemungkinan besar Anda juga.
Dilihat dari intensitasnya, sakit kepala itu bergradasi, dari ringan sampai mengerikan, atau dari dari yang cuma bikin sewot hingga tak tertahankan. Rasa nyeri dapat terjadi di satu titik saja, dapat pula meliputi seluruh bagian kepala. Frekuensi datangnya bisa sesekali atau saban hari. Bisa cuma beberapa menit, berjam-jam, bahkan bisa berhari-hari.Terkadang rasa nyeri ini dibarengi dengan berbagai masalah lain macam mual, muntah atau gangguan penglihatan, pendengaran dan fungsi sensorik. Bahkan dalam kasus berat disertai gangguan fungsi otot.
Yang kita rasakan ketika sakit kepala tak lain adalah rasa nyeri. Bagi tubuh, nyeri merupakan pertanda adanya ketidakberesan. Kalau sakit kepalanya ringan dan cepat hilang, ketidakberesan itu mungkin ringan-ringan saja. Sebaliknya, kalau sakit kepala itu muncul berulang kali disertai rasa mual dan muntah, kita mesti waspada. Tak tertutup kemungkinan, gejala itu mengindikasikan adanya tumor otak.
Gaya hidup dan lingkungan
Sampai beberapa tahun lalu, para ilmuwan telah mengetahui berbagai penyebab nyeri kepala. Ketegangan otot wajah, otot leher atau kulit kepala termasuk yang dituding sebagai penyebabnya. Ketegangan itu erat kaitannya dengan stres yang mendera setiap hari dan Anda tak mampu mengelolanya. Migrain pun masih dianggap sesuatu yang berbeda. Para dokter menyatakan, migrain terjadi bila pembuluh darah menyempit-melebar yang menyebabkan tidak menentunya aliran darah.
Saat ini,para peneliti juga memusatkan perhatian pada sistem saraf trigeminal dan senyawa serotonin sebagai pasangan yang diperkirakan merupakan penentu datang tidaknya sakit kepala. Sistem saraf trigeminal merupakan jalan masuk utama bagi datangnya nyeri. Normalnya, sistem saraf ini membawa impuls saraf sensorik dari kepala dan wajah ke otak.
Serotonin merupakan satu dari beberapa senyawa saraf (neurotransmiter) yang mengatur pergerakan pesan saraf tersebut melalui jalan ini. Pada penderita migrain, para dokter mencurigai beberapa impuls saraf yang dihasilkan dalam otak melenceng dari saraf trigeminal. Impuls berhenti di pembuluh darah dalam selaput pelindung otak dan di dalam kulit kepala setempat pembuluh darah meradang dan membengkak. Kemudian sebuah pesan nyeri dikirim kembali ke otak. Hasilnya, kepala terasa cekot-cekot.
Paling tidak, 90% dari seluruh populasi manusia pernah sekali dua merasakan sakit kepala. Kemungkinan besar Anda juga.
Dilihat dari intensitasnya, sakit kepala itu bergradasi, dari ringan sampai mengerikan, atau dari dari yang cuma bikin sewot hingga tak tertahankan. Rasa nyeri dapat terjadi di satu titik saja, dapat pula meliputi seluruh bagian kepala. Frekuensi datangnya bisa sesekali atau saban hari. Bisa cuma beberapa menit, berjam-jam, bahkan bisa berhari-hari.Terkadang rasa nyeri ini dibarengi dengan berbagai masalah lain macam mual, muntah atau gangguan penglihatan, pendengaran dan fungsi sensorik. Bahkan dalam kasus berat disertai gangguan fungsi otot.
Yang kita rasakan ketika sakit kepala tak lain adalah rasa nyeri. Bagi tubuh, nyeri merupakan pertanda adanya ketidakberesan. Kalau sakit kepalanya ringan dan cepat hilang, ketidakberesan itu mungkin ringan-ringan saja. Sebaliknya, kalau sakit kepala itu muncul berulang kali disertai rasa mual dan muntah, kita mesti waspada. Tak tertutup kemungkinan, gejala itu mengindikasikan adanya tumor otak.
Gaya hidup dan lingkungan
Sampai beberapa tahun lalu, para ilmuwan telah mengetahui berbagai penyebab nyeri kepala. Ketegangan otot wajah, otot leher atau kulit kepala termasuk yang dituding sebagai penyebabnya. Ketegangan itu erat kaitannya dengan stres yang mendera setiap hari dan Anda tak mampu mengelolanya. Migrain pun masih dianggap sesuatu yang berbeda. Para dokter menyatakan, migrain terjadi bila pembuluh darah menyempit-melebar yang menyebabkan tidak menentunya aliran darah.
Saat ini,para peneliti juga memusatkan perhatian pada sistem saraf trigeminal dan senyawa serotonin sebagai pasangan yang diperkirakan merupakan penentu datang tidaknya sakit kepala. Sistem saraf trigeminal merupakan jalan masuk utama bagi datangnya nyeri. Normalnya, sistem saraf ini membawa impuls saraf sensorik dari kepala dan wajah ke otak.
Serotonin merupakan satu dari beberapa senyawa saraf (neurotransmiter) yang mengatur pergerakan pesan saraf tersebut melalui jalan ini. Pada penderita migrain, para dokter mencurigai beberapa impuls saraf yang dihasilkan dalam otak melenceng dari saraf trigeminal. Impuls berhenti di pembuluh darah dalam selaput pelindung otak dan di dalam kulit kepala setempat pembuluh darah meradang dan membengkak. Kemudian sebuah pesan nyeri dikirim kembali ke otak. Hasilnya, kepala terasa cekot-cekot.
Langganan:
Postingan (Atom)